Mungkin anda salah satu penggemar makanan Junk Food. namun tahukah anda bahaya yang ditimbulkan oleh makanan tersebut. sebab dari hasil penelitian terbaru dari karolinsak Institute, Swedia, yang diujicobakan pada seekor tikus di laboratorium menunjukan, konsumsi Junk Food dapat memicu kerusakan sel otak mirip penyakit kepikunan Alzheimer.
dimana tikus yang diberi makanan Junk Food selama 9 bulan menunjukan tanda-tanda abnormalitas pada otak berupa rangkaian kusut neurofibrilarry yang berisi protein atau mengindikasikan adanya Alzheimer.
temuan ini mengindikasikan betapa kebiasaan gaya hidup modern seperti diet kaya lemak, gula, kolesterol akan memperbesar resiko terjadinya kepikunan jenis ini.
menurut salah satu doketr dari Universitas hasanuddin, Junk Food adalah makanan yang kandungan garam, gula, lemak dan kalorinya tinggi tetapi kandungan gizinya sedikit contohnya adalah makanan cepat saji yang digoreng. beberapa diantaranya adalah keripik kentang yang mengandung garam, mie instan, permen, semua dessert manis, makanan fast food yang digoreng dan minuman soda atau minuman berkarbonasi.
Alzheimer adalah penyakit yang belum ada obatnya. hampir enam puluh persen kasus kepikunan atau demensia terjadi pada lanjut usia disebabkan oleh penyakit ini.
Saya sangat setuju dengan artikel ini. Tidak hanya alzeimer sebenarnya, tetapi juga kanker (saya penyintas kanker)dan penyakit lain.
ReplyDeleteMasalahnya, di Indonesia tidak ada perlindungannya sama sekali terhadap orang-orang seperti kami dalam hal "junkfood". Jangankan di Indonesia, di lingkungan terkecil di sekolah anak kami pun tidak ada perlindungan terhadap manusia anti junk food. So...apa yang bisa kita lakukan? Setiap event di sekolah oleh-olehnya KFC & McD. Semurah itu kah harga kesehatan kita? Seharga 10.000 sampai 15.000 perak. Sementara jika membuat perbandingan dengan harga test darah yang ninimal 100.000 perak menjadi tidak FAIR secara kasat mata. Apa yang bisa kita lakukan? Tetap konsisten dan Sadar diri bahwa sehat itu aset dan di sisi lain dilecehkan orang karena sok mau sehat. Ini nyata. menyedihkan. Tapi kami sadar bahwa manusia yang tahu jalan pulang ke rumah Tuhan dengan baik dan bijak terutama dengan tidak menzalimi diri sendiri dengan makanan sampah sebagai sumber penyakit TIDAK BANYAK. Bahkan LANGKA